Sumber Belajar Pembelajaran IPA

Suhu Global Pecahkan Rekor pada Januari 2025 Meski La Niña Berlangsung

Januari 2025 mencatat suhu global tertinggi dalam sejarah, meskipun fenomena La Niña yang biasanya mendinginkan suhu sedang berlangsung. Data dari Copernicus Climate Change Service menunjukkan bahwa suhu rata-rata global bulan tersebut mencapai 1,75°C di atas tingkat pra-industri, melampaui rekor sebelumnya yang terjadi pada Januari 2024. (Sumber: AP News+2public.wmo.int+2Financial Times+2)

Fenomena La Niña, yang mulai berkembang pada Desember 2024 dan diperkirakan berlangsung hingga April 2025, biasanya menyebabkan pendinginan suhu global. Namun, pengaruhnya kali ini tidak cukup kuat untuk mengimbangi pemanasan akibat akumulasi gas rumah kaca dari aktivitas manusia. Selain itu, suhu permukaan laut yang tinggi di sebagian besar wilayah turut menyumbang pada peningkatan suhu global. (Sumber :public.wmo.int)

Anomali suhu ini juga berdampak pada kondisi es laut di Kutub Utara, dengan luas es laut pada Januari 2025 tercatat sebagai yang terendah bersama dalam sejarah, menurut Copernicus, dan kedua terendah menurut NOAA. (Sumber: public.wmo.int)

Para ilmuwan memperingatkan bahwa tren pemanasan ini dapat terus berlanjut jika emisi gas rumah kaca tidak dikurangi secara signifikan. Mereka menekankan pentingnya tindakan global yang lebih agresif untuk mengatasi perubahan iklim dan mencegah dampak yang lebih parah di masa depan.

Sumber: Kompas.com, WMO

Tinggalkan Komentar

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Scroll to Top

Apakah kamu ingin melanjutkan untuk mendownload file virtual laboratorium (222 mb)?